ALARM MERAH UNTUK STABLECOIN: S&P MENURUNKAN PERINGKAT USDT KE LEVEL “LEMAH” DAN RISIKO YANG MULAI MEREMBES

Dalam sebuah langkah yang mengguncang pasar keuangan tradisional dan Crypto, lembaga pemeringkat kredit terkemuka dunia S&P Global Ratings telah menurunkan peringkat stabilitas USDT (Tether), stablecoin terbesar di dunia, ke tingkat “Weak” — level terendah dalam sistem penilaian mereka. Keputusan ini bukan hanya tamparan keras terhadap reputasi Tether, tetapi juga merupakan peringatan serius tentang struktur cadangan stablecoin, terutama ketika stablecoin telah menjadi pilar likuiditas inti di pasar Crypto. Penurunan peringkat ini menimbulkan kekhawatiran tentang kemampuan USDT untuk mempertahankan nilai patokan 1:1 dalam skenario pasar yang tegang.

ALASAN S&P MENURUNKAN PERINGKAT: ASET BERISIKO TINGGI
Penurunan peringkat S&P dari “Constrained” menjadi “Weak” didasarkan pada beberapa faktor inti terkait komposisi dan transparansi aset cadangan Tether.

  1. Eksposur Tinggi Terhadap Aset Berisiko (High-Risk Assets)
    • Peningkatan Rasio Risiko: S&P mencatat bahwa rasio aset yang dianggap berisiko tinggi dalam cadangan Tether meningkat dari 17% menjadi 24% dalam satu tahun terakhir (hingga 30/09/2025).
    • Portofolio Berisiko: Aset ini termasuk Bitcoin ($BTC), emas, pinjaman yang dijamin (secured loans), dan obligasi korporasi (corporate bonds). Ini adalah aset yang rentan terhadap risiko kredit, pasar, suku bunga, dan risiko nilai tukar.
    • BTC Melebihi Batas Aman: Bitcoin kini mencakup sekitar 5,6% dari total USDT yang beredar. Angka ini telah melampaui margin overcollateralization sebesar 3,9% (berdasarkan laporan audit kuartal terakhir). S&P memperingatkan bahwa penurunan harga BTC yang tajam, dikombinasikan dengan penurunan aset berisiko lainnya, dapat membuat USDT berada dalam kondisi undercollateralized.

  2. Kurangnya Transparansi yang Berkelanjutan
    S&P terus menekankan adanya kekosongan informasi yang berkepanjangan, termasuk:
    • Tidak Memisahkan Aset: Cadangan tidak dipisahkan (segregated) dengan jelas dari dana perusahaan untuk melindungi investor jika Tether gagal bayar.
    • Informasi Mitra Terbatas: Tether memberikan informasi terbatas tentang kapasitas kredit para kustodian, mitra, atau penyedia rekening bank.
    • Kurangnya Audit Lengkap: Tidak adanya laporan audit lengkap (Full Audits) atau laporan transparansi tentang cadangan independen yang diverifikasi juga menjadi faktor penting.

DAMPAK POTENSIAL TERHADAP PASAR CRYPTO
USDT mencakup sekitar 59% pangsa pasar stablecoin (menurut beberapa perkiraan terbaru), sehingga setiap risiko terkait USDT menjadi risiko sistemik bagi pasar.

  1. Alarm Merah untuk Likuiditas
    USDT adalah mata uang yang paling banyak digunakan untuk perdagangan dan menyediakan likuiditas di DeFi dan bursa. Penurunan peringkat oleh S&P, terutama ketika pasar baru saja menyaksikan penurunan harga BTC baru-baru ini, dapat memicu kekhawatiran dan penarikan dana (redemption) dalam jangka pendek, meskipun peredaran USDT tetap meningkat sedikit pada bulan November.

  2. Keunggulan untuk Stablecoin yang Lebih Terkontrol
    Langkah S&P menyoroti perbedaan antara Tether dan pesaing yang lebih diatur seperti USDC (Circle). Stablecoin dengan transparansi lebih tinggi, terutama yang didukung sebagian besar oleh aset likuid dan aman seperti T-Bills (obligasi Treasury AS) dan mematuhi regulasi keuangan tradisional, dapat memenangkan pangsa pasar dari investor institusional yang mencari stabilitas mutlak.

  3. Tekanan Hukum Global
    Penilaian S&P memperkuat pandangan para pembuat undang-undang tentang perlunya kerangka hukum yang ketat untuk stablecoin, terutama setelah kasus UST/LUNA pada 2022. Hal ini dapat mendorong pengesahan regulasi seperti RUU Stablecoin di AS untuk memastikan transparansi dan keamanan aset cadangan.

RESPON TETHER DAN PANDANGAN “KEUANGAN WARISAN”
CEO Tether, Paolo Ardoino, menanggapi peringkat S&P dengan tegas.

  1. Sikap Tether
    Tether berpendapat bahwa laporan S&P “menyesatkan” dan didasarkan pada “kerangka warisan” (legacy framework), yang tidak tepat untuk menilai esensi, skala, dan pentingnya ekonomi makro dari aset digital.
    • Fakta Sejarah: Tether menekankan bahwa USDT telah mempertahankan stabilitas tanpa gangguan dan menangani miliaran USD redemptions selama krisis perbankan dan keruntuhan bursa sepanjang dekade terakhir.
    • Keuntungan Tinggi: Perusahaan juga menunjukkan keuntungan tinggi dan cadangan besar, dimana sebagian besar (sekitar 75%) tetap berupa T-Bills jangka pendek dengan risiko rendah.

  2. Pertarungan Antara TradFi dan DeFi
    Peristiwa ini mencerminkan konfrontasi antara sistem peringkat tradisional (TradFi) dan sistem keuangan digital baru (DeFi). S&P menerapkan standar perbankan tradisional, sementara Tether berargumen bahwa model operasional mereka telah terbukti efektif dalam praktik, meskipun standar lama diterapkan.

KESIMPULAN
Penurunan peringkat USDT oleh S&P ke tingkat “Weak” adalah peringatan penting, bukan ramalan keruntuhan instan, melainkan penekanan pada risiko struktural stablecoin terbesar di dunia. Meskipun Tether mengkritik metodologi tersebut, penilaian oleh lembaga pemeringkat global tidak bisa diabaikan. Hal ini meningkatkan tekanan pada Tether untuk meningkatkan transparansi dan dapat mendorong pergeseran modal ke stablecoin yang lebih diatur, membentuk kembali lanskap kompetitif pasar mata uang digital.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *